SOLOPOS: Kreatif, Siswa SMPN 1 Solo Ciptakan Alat Pasteurisasi Susu Sapi untuk UMKM
Esposin, SOLO -- Dua siswa SMP Negeri 1 Solo yang tergabung dalam ekstrakurikuler Karya Ilmiah Remaja (KIR) Spensa, Fahreza Raffi Athallah Poetra, 14, dan Delyria Adriasti, 15, berhasil menciptakan alat pasteurisasi susu sapi sederhana (PS3) yang bisa digunakan untuk UMKM.
Karya ini berhasil mengantarkan dua siswa yang saat ini duduk di kelas IX tersebut menjadi salah satu pemenang di Lomba Krenova Kota Solo 2024.
Dilansir Kamus Besar Bahasa Indonesia, pasteurisasi adalah proses sterilisasi kuman melalui pemanasan pada suhu 60°C–70°C selama 30 menit dengan tujuan membunuh bakteri patogen. Proses ini biasanya dilakukan pada makanan atau minuman seperti susu, es krim, madu, telur, yoghurt, makanan kaleng, dan sebagainya.
Saat berbincang dengan Espos di sela-sela acara Gelar Inovasi Perangkat Daerah 2024 di Balai Kota Solo, Rabu (30/10/2024), Delyria mengatakan ide menciptakan alat ini muncul karena dia tidak mendapatkan dampak signifikan di tubuhnya ketika mengonsumsi susu segar.
Padahal, waktu itu kondisi tubuhnya kurus sehingga sangat butuh susu untuk menambah berat badannya. Setelah dia ulik di berbagai artikel, jurnal, dan sumber lainnya. Penyebab hal itu rupanya adalah proses pemasakan susu segar yang kurang tepat.
Dia menjelaskan proses memasak susu segar dengan dipanaskan terus menerus bisa membuat kandungan gizi dan bakteri baik di dalam susu hilang.
“Kebetulan saya menang penggemar susu, ditambah waktu itu tubuh saya kurus dan oleh ibu rutin dibelikan susu segar di [warung] pinggir jalan. Namun, seiring berjalannya waktu tubuh saya tidak ada penambahan berat badan,” kata dia.
"Setelah saya dan Fahreza ulik di berbagai artikel jurnal dan sebagainya, penyebabnya adalah proses pengolahan susu yang kurang tepat," tambahnya.
Menurut Delyria, pembuatan alat ini terinspirasi dari perusahaan penghasil produk susu berskala besar. Karena dia rasa alat tersebut volumenya terlalu besar dan rumit, dia tercetus ide untuk membuat alat yang lebih sederhana dan bisa digunakan para UMKM atau home industry.
Untuk proses pembuatan alat ini dia bekerja sama dengan perajin panci di Pasar Kabangan. Namun untuk desain, menyediakan bahan pelat stainless steel, dan sistem kelistrikan alat ini, dia membuatnya sendiri.
Kandungan Gizi Lebih Tinggi
Dia menerangkan dalam satu alat ini terdiri dari dua panci, yakni panci luar berfungsi sebagai pemanas air yang dilengkapi alat pemanas elemen listrik sekaligus alat pemantau suhu dan panci dalam merupakan wadah untuk susu segar dengan volume 16 liter.
Alat ini, kata dia, membutuhkan daya listrik 200-300 watt untuk proses pasteurisasi selama 30 menit. Dia mengklaim dengan suhu konstan 70 derajat Celsius yang sudah diatur di alat ini, bakteri buruk di susu bisa mati.
“Pemanasan susu di alat ini menggunakan perantara air, artinya susu tidak langsung terkena elemen panas. Hal ini membuat panasnya lebih stabil dan merata apalagi kami juga lengkapi dengan alat pemantau suhu otomatis yang apabila panasnya di bawah 70 derajat Celsius akan naik dengan sendirinya,” papar dia.
Sementara itu, Fahreza menyampaikan alat bikinan dia dan Delyria sudah diuji laboratorium. Hasilnya susu segar yang diolah menggunakan alat ini secara kandungan gizi lebih baik bila dibandingkan dengan proses pemanasan susu dengan kompor konvensional.
Berdasarkan dokumen uji lab yang ditunjukkan kepada Espos, kadar lemak susu segar hasil pasteurisasi alat bikinan siswa SMPN 1 Solo ini adalah 5,63, kadar protein 5,33 dan kadar karbohidrat 3,5. Sedangkan susu mendidih hasil pemasakan konvensional kadar lemaknya 1,29, kadar protein 3,6, dan kadar karbohidratnya 3,1.
“Selain menjaga gizi susu, alat ini juga bisa memperpanjang masa simpan susu. Di suhu ruang, susu pasteurisasi bisa bertahan selama sembilan jam sedangkan di kulkas bisa mencapai tiga hari,” imbuh dia.
Fahreza mengatakan alat temuannya sudah didaftarkan untuk memperoleh hak paten. Dia juga telah memasarkan alat ini ke lewat Shopee yang difasilitasi Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Solo melalui toko Solotechnoshop dengan sistem pre-order.
SUMBER : SOLOPOS
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Warta Bengawan : Nguri nguri Budoyo,SMP Negeri 1 Surakarta main Wayang orang di GWO
SURAKARTA_ Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau P5,SMP Negeri 1 Surakarta mengangkat Seni kearifan budaya lokal yaitu kethoprak wayang orang di GWO Gedung wayang o
Simulasi dalam Ruangan bersama BPBD Kota Surakarta
Pada hari Kamis, 19 September 2024, SMP Negeri 1 Kota Surakarta mengadakan kegiatan "Simulasi dalam Ruangan" bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surakart
Pengajian Maulid Nabi di SMPN 1 Kota Surakarta
Pada hari Kamis, 19 September 2024, SMP Negeri 1 Kota Surakarta mengadakan pengajian untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Acara ini berlangsung di lapangan upacara dengan dihadi
Uji Coba Makan Bergizi Gratis
Pada Selasa (17/9/2024), SMP Negeri 1 Kota Surakarta menjadi salah satu sekolah yang berpartisipasi dalam uji coba program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Solo. Program ini dipantau
Rangkaian Peringatan HUT Pemkot Surakarta ke-78 Tahun 2024
Rangkaian Peringatan HUT Pemkot Surakarta ke-78 Tahun 2024 Tema: Rangkai Harmoni, Tumbuh Bersinergi Kamis, 13 Juni 2024 Ziarah ke makam mantan wali kota Surakarta (Luar daerah
Tim PKM HGR-HKINES UNS Gelar Pendidikan Reproduksi dan Deteksi Dini Kanker Payudara pada Remaja SMP Negeri di Surakarta
Tim Pengabdian kepada Masyarakat Hibah Group Research Human Kinesiology (PKM HGR-HKINES) UNS bekerja sama dengan SMP Negeri 1 Surakarta menggelar Pendidikan Reproduksi dan Deteksi Dini
Radar Solo : Siswa SMPN 1 Solo Belajar Arti Demokrasi Sejak Dini, Wawali Ikut Beri Materi
BERBAGI CERITA: Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa gelar sosialisasi soal pesta demokrasi di SMPN 1 Solo, kemarin. (FAUZIAH AKMAL/RADAR SOLO) RADARSOLO.COM — Sebentar lagi p
Hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) Triwulan IV Tahun 2023
Hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) Triwulan IV Tahun 2023
SOLOaja.co : Wawali Solo Teguh Prakosa Kagumi Karya Siswa SMPN 1 Projek 'Memetri Lestarining Batik'
SOLO (Soloaja.co) - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) siswa SMPN 1 Surakarta dengan topik kearifan lokal ‘Memetri Lestarining Batik’, berakhir ditandai dengan a