
Sinikini.com : SMP Negeri 1 Surakarta Perdalam Nilai Kearifan Lokal Lewat ‘Memetri Lestarining Batik’
SK – SMP Negeri 1 Surakarta proaktif dalam menjalankan Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Terbukti, hingga saat ini sudah memasuki pelaksanaan ketiga kalinya. Mengingat di dalam Kurikulum Merdeka sebenarnya ada 7 tema. Yang lebih dikenalkan dan disosialisasikan mulai dari kelas 7. Khusus pada tema ketiga kali ini mengambil kearifan lokal dengan mengangkat tentang batik. Dimana dalam lokakarya kali ini temanya adalah “Memetri Lestarining Batik”. Dalam kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Danarsih Santosa selaku Owner Batik Danar Hadi.
“Harapannya dengan menghadirkan narasumber yang luar biasa yaitu Gusti Dipokusumo dan Ibu Febri H. Dipokusumo yang termasuk langsung dari pelaku budaya. Mudah-mudahan mampu memberikan motivasi kepada anak-anak agar lebih cinta dengan batik yang merupakan kearifan lokal kita,” ujar Salim Ahmad, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Surakarta.
Lebih jauh dijelaskan Salim Ahmad untuk P5 nantinya akan ada semacam gelar karya pada 30 Mei 2023 mendatang. Jadi setelah mereka mendapatkan materi semacam ini anak-anak akan langsung praktek. Kemudian hasilnya akan ditampilkan pada gelar karya di tanggal 30 Mei 2023.
Dalam Kurikulum Merdeka ini ada istilahnya P5. Dimana P5 sendiri merupakan intrakurikuler, hanya saja plasanya di sekolah. Dengan menggunakan sistem blok sistem, yaitu dirapatkan jamnya atau dipadatkan, sehingga kurun waktu kurang lebih 17 hari ini tidak ada pelajaran lain selain P5. Sehingga pada tanggal 30 Mei 2023 nanti, anak-anak akan menghasilkan sebuah karya –bisa dalam individu atau kelompok, termasuk karya batik yang nanti akan dipamerkan.
“Mudah-mudahan Bapak Wali Kota Surakarta bisa tahu dan bisa menghadiri gelar karya SMP Negeri 1 Surakarta nanti. Hanya saja nanti dikemas seperti apa, kita nanti akan melihat kalau gelar karya biasanya adalah karya batik dari anak-anak yang dipraktekkan misalnya dalam membuat apapun menggunakan batik,” terang Salim Ahmad.
Sementara itu, Febri H. Dipokusumo mengatakan, pihaknya mengapresiasi penerapan dari Kurikulum Merdeka yang dijabarkan melalui P5. Terutama melalui kearifan lokal atau muatan lokal ini berupa batik. Apalagi dalam prakteknya batik bisa keluar Keraton, sehingga sekarang bisa menjadi fashion kekinian, bahkan apapun bisa dibuat dari batik, seperti kaos dan celana celana santai dan sebagainya. (sls)
Sumber : Sinikini.com
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
SOLOaja.co : Wawali Solo Teguh Prakosa Kagumi Karya Siswa SMPN 1 Projek 'Memetri Lestarining Batik'
SOLO (Soloaja.co) - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) siswa SMPN 1 Surakarta dengan topik kearifan lokal ‘Memetri Lestarining Batik’, berakhir ditandai dengan a
Mettanews.id : Penguatan Profil Pelajar Pancasila, SMP N 1 Solo Gelar Lokakarya Batik
SOLO, MettaNEWS – Murid SMP N 1 Solo mengikuti lokakarya batik. Kearifan lokal yang mengangkat tema tentang kain batik. Lokakarya ini masuk dalam program P5 atau Project Pen
Radar Solo : Wujudkan Smart Generation yang Sholeh Sholehah, SMPN 1 Surakarta Gelar Pesantren Ramadan
RADARSOLO.COM – Memasuki minggu ketiga Ramadan, SMPN 1 Surakarta menggelar Pesantren Ramadan. Mengusung tema Smart Generasi Sholeh Sholehah, kegiatan digelar di Gedung Pesant
Jatengprov : Datangi Rumah Dinas Ganjar, Ratusan Siswa SMP Belajar Kebhinekaan, Pancasila, dan Integritas
SEMARANG – Di tengah kesibukannya yang padat, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo masih meluangkan waktunya menemui ratusan siswa SMP Negeri 1 Surakarta. Bukan dalam sebuah
Spensa Islamic Day
Dalam rangka menyambut Isra Miraj Nabi Muhammad SAW 1444 H, SMP Negeri 1 Surakarta mengadakan kegiatan bertajuk Spensa Islamic Day. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Kamis (9/2/2023).